“Kiat Menulis Berkualitas”
Bincang Virtual Bersama Redaktur Majalah Peradilan Agama
Jumat 26 Juni 2020 pukul 15.00 WIB, Ditjen Badan Peradilan Agama mengadakan acara yang bertajuk Bincang virtual bersama redaktur majalah peradilan agama dengan tema “kiat menulis berkualitas” melalui aplikasi zoom dan streaming youtube dengan para pemateri dari Tim Redaksi Majalah Badilag. Acara tersebut diikuti peserta dengan lebih dari 300 peserta dan dibatasi hanya 80 peserta yang dapat bergabung melalui aplikasi zoom dan selebihnya dipersilahkan ikut menyimak melalui youtube. Alhamdulillah dari Pengadilan Agama Bungku ada perwakilan yang mengikuti acara tersebut melalui aplikasi zoom.
Sambutan pertama disampaikan oleh Dirjen Badilag Dr. Drs. H. Aco Nur, S.H., M.H. Dalam sambutannya, tidak bosan-bosannya Pak Dirjen dengan suara yang berapi-api menyemangati seluruh peserta yang mayoritas diikuti oleh hakim-hakim muda angkatan VII dan VIII untuk senantiasa menumbuhkan semangatnya untuk terus menulis, berpikir cerdas dan inovatif. Beliau berharap jangan sampai hakim-hakim muda sebagai calon pemimpin pengadilan di masa depan kalah dengan Pak Dirjen yang sedikitnya sudah menulis 5 buah buku, dan tahun ini beliau sudah akan melaunching 2 buah buku lagi. Selain memotivasi para peserta untuk terus menulis, beliau juga mengingatkan untuk terus berupaya mengaplikasikan kebijakan-kebijakan yang telah dicanangkan oleh Badilag diantaranya terkait 11 aplikasi inovasi, termasuk di dalamnya APM dan ZI serta WBBK dan WBBM.
Berikutnya disusul dengan sambutan oleh Sesditjen Badilag Bapak Drs. Arief Hidayat, S.H., M.M. Beliau sebagai penanggung jawab Majalah Peradilan Agama dalam sambutannya bahwa selain memperoleh keahlian menulis yang berkualitas, tujuan dari dilaksanakannya acara webinar tersebut adalah untuk mepersiapkan kader-kader tim redaksi majalah peradilan agama periode selanjutnya. Pak Sesditjen Badilag tersebut menyampaikan bahwa ketika menjadi seorang penulis atau tim redaksi majalah peradilan agama nanti hendaknya jangan berpikir duit (provit oriented), jangan pula berharap tiba-tiba karir melejit dengan bergabung menjadi tim dapur redaksi majalah tersebut. Meskipun dari tim redaksi yang sekarang ada yang sedang menjabat sebagai Ketua dan Wakil pengadilan masing-masing itu dikarenakan memang beliau berdua berkompeten dalam jabatan tersebut, bukan karena menjadi bagian dari tim redaksi majalah Badilag.
Dalam bingkai acara tersebut, ada banyak sekali materi yang sudah disiapkan oleh penyelenggara antara lain: Jurnalisme Traveling, Teknik Memilih Tema dan Laporan Utama, Teknik Menulis Karya Ilmiah, Analisis Judex Juris, Pengelolaan Publikasi Lembaga, Teknik Menulis Berita, Analisis Judex Factie, Menulis Opini, Menulis Populer, Teknik Meresensi Buku, dan terakhir Teknik Menulis Biografi. Kemasan materi disampaikan dengan sangat apik dan menarik oleh pemateri dengan penyampain yang cukup detail didukung dengan pengalaman beliau-beliau selama menjabat sebagai tim redaksi majalah peradilan agama. Pemateri tidak lupa berbagi pengalaman dengan para peserta serta mempersilahkan para peserta untuk menyampaikan pertanyaan terkait materi yang disampaikan. Berikut poin-poin dari pertanyaan dan jawaban antara lain:
- Ide adalah mahkota penulis dan ide untuk menulis datangnya tiba-tiba. Ketika sewaktu-waktu ada ide buatlah catatan baik di kertas ataupun di laptop. Setiap orang tidak sama muncul datangnya ide bahkan ada yang sedang di kamar mandi muncul ide, ada pula yang lewat sholat tahajud muncul ide, sedang karaoke dan sebagainya.
- Aturlah waktu dan apapun yang muncul dan terlintas di otak segera dicatat sebelum lupa dan hilang Tidak ada orang yang betul-betul mampu membagi waktunya dengan sempurna pasti ada yang dikorbankan misalnya waktu dengan keluarga. Namun penyeimbang kehidupan seperti memancing, tenis jangan sampai dihilangkan atau dikorbankan.
- Buat dan tulislah blog pribadi sebagai sarana untuk menulis. Tulis setiap ide yang muncul terlebih di masa covid seperti ini. Ketika ada waktu senggang maka sempatkan untuk menulis dan posting. Dan di antara tips agar tulisan menjadi menarik, yakni menulislah dari hati, tidak menulis dengan paksaan. Teruslah berlatih maka tulisanmu itu akan membuat banyak para calon pembaca tertarik.
- Yang harus dilakukan pertama kali untuk bisa menjadi seorang penulis, jawabannya hanya “mulai menulis, menulis dan menulis”, serta hindari tombol “sharing”. Sharing bukanlah kebiasaan seorang penulis.
- Penulis tentu tidak dapat terlepas dari dimensi spiritual dan harus bernyali tinggi, siap mempertanggung jawabkan gagasan secara ilmiah. Ketika tidak setuju dengan tulisan orang lain, maka jawab balik dijawab dengan tulisan juga, bukan dengan fitnah dan cibiran.
sayang sekali dari sekian banyak materi hanya beberapa yang dapat disampaikan dan dibahas bersama antara pemateri dengan para peserta karena terbatasnya waktu dan di akhir acara disepakati antara penyelenggara dan para peserta bahwa kegiatan tersebut akan dilanjutkan lebih mendalam lagi dalam beberapa waktu yang akan datang sebab penyelenggara dan Pak Dirjen Badilag pun sangat kagum melihat antusias dan semangat pemateri dan para peserta juga. Sebagai pelengkap kegiatan para peserta diminta untuk membuat dua tulisan. Pertama tulisan terkait capaian-capain kinerja Badilag selama dipimpin oleh Bapak Dr. Drs. H. Aco Nur, S.H., M.H., sedangkan tulisan kedua boleh memilih antara membuat tulisan terkait kegiatan webinar tersebut, meresensi buku tertentu yang ditunjuk penyelenggara, atau peradilan modern berbasis elektronik.
Akhirnya, karena keterbatasan waktu acara yang luar biasa bermanfaat dan menarik tersebut diakhiri pukul 18.00 WIB dengan catatan akan dilanjutkan dalam kesempatan berikutnya sebagaimana kesepakatan antara Penyelenggara dengan para peserta. Semoga ilmu yang dicurahkan oleh pemateri bermanfaat bagi para hadirin yang ikut bergabung dan menyimak kegiatan tersebut. Amiin.
Hakim Pengadilan Agama Bungku Aris Saifudin, S.Sy.